Bantu Pak Aep Berdayakan Desa Mekarwangi
Jika kalian mendengar kata Lembang, pasti banyak yang langsung terpikir sebuah lokasi di Bandung yang terkenal dengan suasana sejuk dan beraneka ragam tempat wisata. Banyak orang yang menyengajakan diri untuk berlibur di akhir pekan ke wilayah Lembang baik dari dalam ataupun luar kota. Namun tahukan kalian, dibalik keunggulannya menjadi sebuah tempat wisata, ada wilayah di Lembang yang warganya belum berdaya salah satunya Desa Mekarwangi.
Mekarwangi merupakan salah satu di antara 16 desa yang ada di Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung. Kondisi pendidikan dapat dikatakan masih kurang, banyak anak yang tidak dapat melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi dan kurangnya tenaga pendidik. Selain itu angka pengangguran juga masih tinggi, kebanyakan warga di sana tidak memiliki penghasilan tetap, mereka bekerja sebagai kuli serabutan atau buruh tani. Belum banyak warga yang mempunyai produk industri rumah tangga, adapun produk binaan namun belum berstandar pasar, bahkan akses pasarnya pun belum luas dan belum menguntungkan. Salah satu langkah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di sana adalah dengan permberdayaan masyarakat desa.
Desa Mekarwangi terpilih menjadi desa binaan Rumah Zakat sejak November 2016. Pak Aep seorang guru ngaji yang juga ketua kelompok masyarakat Mekarwangi ditunjuk menjadi Relawan Inspirasi untuk memberdayakan desa baik dari segi ekonomi, pendidikan, dan kesehatan.
Salah satu yang menjadi fokus Pak Aep dalam pengembangan desa berdaya yaitu menggali potensi lokal yang ada di Desa Mekarwangi. Setelah disurvei ternyata banyak potensi yang belum tergali di Desa Mekarwangi diantaranya produk UKM Wajit Buniwangi, Plered Legok, kerajinan tangan sindangwangi, dan lebah madu Warung Caringin.
Melihat potensi yang dimiliki oleh Desa Mekarwangi ini akhirnya dibentuklah sebuah inisiasi dengan menciptakan wirausaha baru di tiap RW dengan melakukan pelatihan dan training juga pemberian berupa bantuan modal usaha. Salah satu pelatihan yang dilakukan yaitu keterampilan menjahit yang diberikan kepada ibu-ibu, harapannya setelah pelatihan mereka bisa membuka usaha jahit sendiri. Sedangkan di Kampung Sukamulya dibuat kelompok binaan peternak hamster, sudah ada 6 anggota yang merasakan manfaatnya dan mendapatkan penghasilan kurang lebih 600 ribu perbulannya. Untuk memandirikan para penerima manfaat diberikan pula dukungan dengan memberikan tambahan pemodalan.
Mak Ai merupakan salah satu penerima manfaat dari program desa berdaya ini, berawal dari suaminya yang tidak bisa melanjutkan pekerjaannya akhirnya Mak Ai dan suami membuka usaha keripik tempe. Biasanya Mak Ai dan suami hanya memproduksi keripik tempa 1 kwintal per minggunya, namun setelah mendapatkan bantuan modal usaha Mak Ai dan suami bisa memproduksi tidak kurang 2 kwintal setiap pekannya. Pemasaran keripik tempe Mak Ai ini juga semakin luas, ia saat ini memasarkan keripiknya ke beberapa tempat objek wisata bahkan juga ke hotel.
Masih banyak mak ai-mak ai yang lainnya yang membutuhkan uluran tangan kita. Mari sahabat, kita turut membantu pak Aep untuk menjadi bagian dalam membangun sebuah peradaban dengan memberdayakan masyarakat di Desa Mekarwangi