Bermula dari sebuah keprihatinan terhadap orang-orang yang tengah berjuang mencari nafkah namun tidak mendapatkan hasil hingga ia dan keluarganya terpaksa menahan lapar hingga menemui ajalnya. Sengaja atau tidak sengaja sering kita temukan ketika berangkat kerja, jalan-jalan siang hari atau sore hari di pinggir jalan, para pejuang nafkah keluarga ini begitu terlihat terkulai raut mukanya.

(Raut wajah bahagia terlihat pada salah satu pejuang nafkah keluarga ketika menerima paket nasi yang diberikan oleh relawan Rumah Zakat)

Pernakah kita berpikir, apakah mereka sudah terpenuhi hak makannya? Karena seperti kita tahu mereka terlalu sibuk atau bahkan bingung harus kemana lagi melangkah untuk mendapatkan Rezeki demi keluarganya agar bisa makan di hari ini. Begitupun anak-anak yatim piatu, kadang hari ini makan besoknya hanya berharap agar bisa mendapatkan makan kembali.

Alasan itulah yang melatarbelakangi hadirnya gerakan Jumat Berbagi, yaitu memberikan kebahagiaan dengan menebar Paket Nasi. Semua ini kami hadirkan untuk membantu kaum dhuafa  Pejuang Nafkah Keluarga, Anak  yatim, tunawisma, pengayuh becak, pemulung, petugas kebersihan dan masyarakat yang keseharian aktifitasnya kebanyakan di jalanan. Manfaat yang juga kita dapatkan dalam kegiatan ini adalah menumbuhkan semangat berbagi pada hari Jumat.

(Pejuang nafkah keluarga sering kali kita jumpai di pinggir jalan)

Melalui Jumat Berbagi ini kami akui memang tidak dapat menjadi solusi bagi kondisi ekonomi mereka. Namun dengan hadirnya program ini diharapkan dapat menyentuh langsung hati juga membantu fisik mereka yang tengah berusaha sekuat tenaga untuk memberikan nafkah bagi keluarganya walau sangat sulit dirasakan. Setitik perhatian itu melalui sebuah nasi bungkus yang dapat menjadi energi baru untuk mereka dalam berjuang.

Mari Bersama kita turut peduli dan berbagi untuk membantu meringankan beban para Pejuang Nafkah dan Anak anak Yatim melalui Jumat Berbagi dengan Menebar Paket Makanan