Berdayakan Masyarakat Bligo Dengan Program Peduli Durian Dan Desa Wisata Air
terkumpul dari target Rp. 500.000.000
Bligo merupakan salah satu desa yang terletak di kecamatan Ngluwar kabupaten Magelang. Sekitar 45% warga Desa Bligo berprofesi sebagai petani, selebihnya berprofesi sebagai peternak, pengrajin, pedagang kecil dan pekerjaan lainnya. Pendapatan kepala keluarga di Desa Bligo rata-rata mencapai 600 ribu perbulan. Pengembangan kemampuan untuk berwirausaha juga masih kurang didukung dengan kurangnya modal usaha yang dimiliki.
Luas Wilayah Desa blingo mencapai 469.17 Ha dengan Jumlah Penduduk Laki-laki 2.578
dan jumlah penduduk Perempuan 2.695 jiwa. terdapat 12 RW dan 55 RT, untuk jarak tempuh dari desa ke provinsi jawa tengah mencapai 10 Km.
Pengembangan dalam bidang pendidikan dapat dikatakan cukup baik, hal ini bisa dilihat dari angka sarjana diploma mencapai 143 jiwa dan untuk strata mencapai 193 jiwa. Untuk bidang kesehatan terdapat Polindes (Pondok Bersalin Desa), bidan Desa, dan Posyandu. Namun untuk kebersihan lingkungan belum sepenuhnya menjadi kesadaran, masih banyak warga membuang sampah sembarangan ke selokan dan sungai. Selain itu, kegiatan keagamaan di Desa Bligo cenderung masih pasif dan kurang peminat, kemasan kajian memang kurang menarik mengingat tidak banyak pemuka agama yang ada di sana.
Desa Bligo terpilih menjadi desa berdaya Rumah Zakat sejak 2015 lalu dengan Pak Wimbo yang menjadi fasilitatornya. Sejak itu, dibentuklah tim penggerak program untuk melaksanakan program pemberdayaan di desa tersebut. Kegiatan pemberdayaan di Desa Bligo difokuskan kepada penggalian potensi lokal, kebersihan lingkungan dan mengaktifkan kembali pembelajaran agama di masjid-masjid.
Dalam penggalian potensi lokal, Desa Bligo terkenal sebagai salah satu penghasil durian, ini merupakan peluang yang harus dikembangkan. Maka diinisiasi program Peduli Durian dengan membentuk kelompok tani durian dengan mencoba memanfaatkan pekarangan warga/kelompok mengembangbiakkan pohon durian yang unggul dan cepat berbuah.
Selain durian, rencananya juga akan membentuk Desa Wisata Air dengan membangun kawasan wisata air Bligo Fun Tubbing di aliran sungai Mataram dan Van Der Wijck. Program ini sebagai sarana pengelolaan potensi SDA juga sarana edukasi hingga menumbuhkan perekonomian warga serta kelestarian lingkungan.
Sebagai upaya menumbuhkan kesadaran kebersihan lingkungan terutama dalam pengelolaan sampah rumah tangga, Relawan Inspirasi Rumah Zakat menginisiasi Bank Sampah Bligo Beriman (bersih Indah dan Nyaman). Adapula program kebun gizi sebagai sarana pemenuhan kebutuhan gizi secara mandiri. Sedangkan dalam hal pendidikan IMTAK, yaitu pembuatan taman bacaan dengan bersinergi dengan TPA/TPQ juga menjadi sarana berkumpulnya anak-anak untuk belajar dan bimbel.
Program-program pemberdayaan Rumah Zakat yang dilakukan bersifat berkeninambungan, tidak hanya memberdayakan dengan memberi bantuan secara fisik, namun juga dibina dan diberikan keterampilan yang dapat meningkatkan taraf hidup perekonomian.
Salah satu programnya yaitu Sekolah Ibu yang sasarannya yaitu ibu-ibu di usia produktif yang mempunyai waktu luang setelah mengurus kegiatan rutin rumah tangganya. Sekolah ibu juara ini dilakukan selama 1 semester dengan kegiatan pembelajaran tiap dua pekan sekali. Materinya tentang keterampilan juga pengolahan aneka jajanan pasar dan pengelolaan sampah organik RT. Tak lupa juga ilmu parenting tentang pengelolaan keluarga dengan menghadirkan mentor yang ahli dibidangnya.
Mari ikut wujudkan Desa Bligo menjadi desa yang berdaya dan bahagia warganya.


Pesan kamu akan langsung terkirim ke Rumah Zakat
Berdayakan Masyarakat Bligo Dengan Program Peduli Durian Dan Desa Wisata Air
terkumpul dari target Rp. 500.000.000